Lagi buka organizer jadul, ketemu tulisan tangan T tanggal 29 Desember 2005. Lupa dulu nulis karena apa. Berasanya sekarang pas baca .... Wuih.
T tulis ulang dh.
"Banyak hal yg ingin kutanya pada Tuhan,
mengapa begini, bagaimana kalau begitu,
banyak hal ingin ku complain padaNya,
mengapa harus aku, bagaimana dengan yg lain,
banyak hal ingin kukatakan pada Tuhan,
seharusnya begini, bukan begitu,
banyak hal ingin kupinta pada Tuhan,
janganlah aku, biarlah yg lain,
sampai-sampai aku lupa,
sampai-sampai Tuhan harus berkata,
mengapa tidak sekali saja,
kau ucapkan syukur dalam doamu,
sekali saja,
selipkan saja."
Thanks God :)
There's a time...
There's a time for loving
There's a time to crying
It's time to understand, that God has His own plan
There's a time for me to pray
Waiting something and believe it
It's time to understand, that You have Your way
Lord, I know that Your love is surround me
Lord, I know, You'll give the best for me
-You are the One: Bobby One Way-
Tiba-tiba inget lagu jadul jaman masih kuliah di Jokja dulu. Lagunya Bobby One Way. Enak banget. T punya kasetnya *wkwkwk, dulu banget masih format kaset. Dulu, lagu ini ngademin T banget. Ternyata, sekarang teringat, tetep ngademin.
Many things happened in my life during this 2 months, just like this song. Praise God, karena semuanya terjadi saat ini. T ga kebayang kalau terjadinya beberapa tahun yang lalu. T pasti down, stress. Bukan cuma karena emosi yang belum stabil, pikiran yang masih dangkal, biaya juga mungkin ga ada. Bener-bener Tuhan tahu waktu yang terbaik untuk segala sesuatunya. Satu hal ini yang T pasti masukkan dalam doa, jangan sampe T kehilangan damai sejahtera. Klise memang.
Once again, for everything, not just for today, hope T can say, praise God.
I love him
12 hari setelah bapak pergi.
Sejak Juli 1998, T ketemu bapak baru 6 kali. 3 kali waktu T balik ke Palembang, 1 kali waktu balik ke Tarutung perayaan hut Opung ke 75, dan 2 kali waktu bapak ke Jakarta. Artinya belum tentu 2 tahun sekali ketemu bapak. Sekarang selamanya T ga akan ketemu bapak. Sedih. Dalam kurun waktu 14 tahun ini, yang T ingat, 2 kali T beliin bapak kemeja, 1 kali bahan celana, dan bapak senengnya bukan maen. Katanya T orang yang paling tahu warna favoritnya bapak. Itu kemeja dan celana dipake sampe jelek. T inget waktu pertama kali ngajarin bapak pake handphone. Lucu. T harus interlokal ke telepon rumah, sampe 1 jam lebih, bikin anak kost yang laen kesel, demi supaya bapak ngerti pake handphone. Inget gimana susahnya jarak jauh ngajarin cara ketik sms, bahwa untuk bikin huruf c harus tekan angka 2 sebanyak 3 kali, wkwkwk. Belum lagi cara nyimpen nomor di handphone. Bapak bilang, dia malu kalau minta ajarin orang counter handphone. Katanya T anak yang paling sabar ngajarin. Hihihi.
Biasanya bapak sms T antara Jumat sampe Minggu. Sekarang ga mungkin lagi. Hufth.
God, i love my dad. Feeling guilty sampe ga bisa ngomong apa-apa saat harus mandok hata dan cuma bisa nangis di pelukan adek bungsu T, di hadapan jasad bapak. Sedih.
Goodbye daddy.
No matter what other people say, no matter what happened in our family, I love you.
Langganan:
Postingan (Atom)