Thanks! Part 3

Thank God for today.

T bisa kerja hari ini (saat banyak orang yang punya kerjaan atau susah cari kerja)
T bisa makan (siang ayam penyet, malem bihun goreng, hehehe)
T ga kehujanan (pas nyampe rumah dan lagi makan malem, baru deh hujannya turun, yiha!)
T bisa ketawa-ketawa sambil kerja (padahal banyak kerjaan plus weekly meeting setengah hari)
Dibagi jeruk citrus dari pak Kun (bos besar)
Dibagi botol minum 2 liter dari pak Awo (bos besar juga, hehehehe) sebagai apresiasi buat semua karyawan Ace
Ada yang bayar hutang, wkwkwkwkwk, sehingga account BCA terisi kembali
Pulang kerja ga terlalu malem

Really thank God

Movie: Wild Romance

Episode: 1-20
Pemain:
- Lee Dong Wok (as Park Mu Yeol)
- Lee Si Young (as Eun Jae)
- Kang Dong Ho (as manager Kim)

Awalnya T berasa cerita film ini standard banget. Tentang pemain bisbol ternama yang terpaksa punya bodyguard cewek, karena tidak sengaja terlibat perkelahian yang terekspos di internet. Semua juga bisa menebak, bahwa ending-nya pasti mereka saling jatuh cinta.

Permasalahannya si pemain bisbol ini, Park Mu Yeol, berasal dari klub Red Dreamers, sementara sang bodyguard, Eun Jae sebenernya fans fanatik klub lawannya, Blue Seagulls. Mulai menarik saat film ini agak berbau teror terhadap Park Mu Yeol. Teror tersebut mengancam setiap orang-orang terdekat Park Mu Yeol.

Sebenernya bukan Lee Dong Wok (as Park Mu Yeol) yang bikin T nonton film ini, melainkan Kang Dong Ho. I wish Kang Dong Ho play as Park Mu Yeol, menggantikan Lee Dong Wok. Kayaknya lebih pas aja, hehehe, secara badannya si Lee Dong Wok kan rada kurus, ga sekekar Kang Dong Ho. Tapi ya.... lumayanlah. Akting si Lee Si Young bagus juga di sini, beda aja dengan penampilan dia yang biasanya jadi anak orang kaya yang manja dengan rambut keriting panjang dan penampilan yang stylish di The Birth of The Rich. Btw, doi kok awet muda banget ya tampangnya. Sirik, hihihi.

Thanks! Part 2

Lagi batuk pilek sejak kemaren. Tapi tetap puji Tuhan. Like T ever wrote before, T mau apapun yg terjadi T harus bisa menemukan alasan mengucap syukur sebagai ganti mengeluh. Puji Tuhan, punya uang buat beli obat, beli makanan yg T pengenin (buburnya Ta Wan dan Hongkong noddle-nya Rice Bowl), cuaca cerah ga hujan, dan biarpun batuk pilek, kepala ga pusing. Untuk semuanya puji Tuhan.

T sadar batuk pilek ini karena kesalahan T. Inget tulisan pst. Abraham Conrad Supit di tabloid Victorius beberapa minggu lalu, bahwa tubuh kita adalah bait Allah, jadi sudah seharusnya dijaga. Hiks. Dah kepalang batuk pilek, tinggal sekarang paksa diri makan biarpun lidah terasa pahit, biar ga nambah sakit yg laen lagi. Beneran puji Tuhan, saat males makan karena ga selera, artikel pst. Conrad terlintas di otak kayak rhema yg ngingetin T.

Thanks God.

Thanks! Part 1

Terima kasih Tuhan buat hari ini. T sehat. T kerja. T sms-an sama temen. T makan-makan di Samudra Suki bareng six dengan discount lumayan (finally, mengingat susahnya atur jadwal para skuter ini, hehehe). T sms-smsan dan comment-commentan fb sama temen dan saudara (terima kasih buat damai sejahtera yg Tuhan kasih sehingga masih bisa menanggapi masalah sambil bercanda).

*wisheverydayinmylifeicanfindareasontosmileandseehowgreatGod'sloveforme:)

07.03.2012

70 hari setelah Andi merit.
37 hari setelah Bapak pergi.
12 hari setelah T pulang dari insentive trip ke China.
4 hari setelah Douglas merit.

Dalam waktu kurang dari 100 hari, berapa kejadian cukup buat T berasa hmmmp. Ga enak banget posisi T. Tiap orang punya harapan berbeda pada T dan rasanya capek saat berusaha melakukan yang terbaik. Forgive me Lord... Tapi T beneran capek...